Bursa Asia Menguat di Tengah Ketegangan Israel-Iran, Investor Nantikan Data Ekonomi China

JAMBISNIS.COM - Bursa saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada awal perdagangan hari Senin (16/6/2025), di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran serta menjelang rilis data ekonomi utama dari China untuk bulan Mei. Ketegangan yang memuncak setelah kedua negara saling melancarkan serangan militer selama akhir pekan memicu lonjakan harga minyak dunia. Hal ini turut mendorong kenaikan harga emas, seiring meningkatnya permintaan investor terhadap aset safe haven. Kondisi ini terjadi di tengah tekanan pasar global akibat sentimen geopolitik yang memburuk.

Di pasar saham regional, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,87%, sedangkan Topix menguat 0,92%. Sementara itu, di Korea Selatan, Kospi bertambah 0,55% dan Kosdaq naik 0,31%. Bursa Australia juga mencatat kenaikan moderat, dengan S&P/ASX 200 naik 0,24% pada awal sesi. Namun, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 23.739, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibanding penutupan terakhir di 23.892,56. Fokus investor tertuju pada China yang akan merilis data penjualan ritel dan produksi industri bulan Mei, yang dapat menjadi indikator penting arah ekonomi negara tersebut.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah tajam pada akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average turun 1,79%, S&P 500 merosot 1,13%, dan Nasdaq Composite melemah 1,30%, dipicu oleh lonjakan harga energi serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Harga emas diproyeksikan terus naik, bahkan berpotensi menembus US$ 3.500 per ons dalam waktu dekat, jika konflik Israel-Iran tak kunjung mereda. Investor global saat ini tengah mencermati arah pasar sambil bersiap menghadapi potensi volatilitas di paruh kedua tahun 2025.