ILUSTRASI: Harga emas dunia makin bersinar di tengah kekhawatiran tentang tarif Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi global.
-
Darmanto Zebua
JAMBISNIS.COM - Harga emas dunia sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), di tengah kekhawatiran tentang tarif Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi global.
Mengutip Yahoo Finance dari MetroTV, Kamis (5/6/2025), harga emas berjangka naik 0,3 persen menjadi USD3.388 per ons. Sedangkan harga emas spot naik 0,2 persen menjadi USD3.361,05 per ons.
Dalam perkembangan terakhir mengenai tarif AS, Presiden Donald Trump menandatangani perintah untuk menaikkan bea masuk atas baja dan aluminium hingga 50 persen, yang mulai berlaku semalam. Namun, Inggris untuk sementara terhindar dari penggandaan tarif ini.
Trump kemudian mengatakan dalam sebuah posting di Truth Social sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Komentar tersebut muncul setelah Tiongkok menanggapi tuduhan Trump dimana Tiongkok telah melanggar perjanjiannya dengan AS, dan menuduh AS melanggar perjanjian tersebut serta berjanji untuk melindungi kepentingannya.
Kekhawatiran mengenai dampak ekonomi tarif Trump diperparah oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya pada Selasa.
OECD memperingatkan prospek ekonomi menjadi semakin menantang dan memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global akan melambat dari 3,3 persen pada 2024 menjadi 2,9 persen pada tahun ini dan pada 2026.
Para investor telah beralih ke emas, karena logam mulia tersebut dianggap bertindak sebagai lindung nilai pada saat ketidakpastian ekonomi dan politik. Kepala strategi komoditas ING Warren Patterson dan ahli strategi komoditas Ewa Manthey menunjukkan harga emas naik sekitar 27 persen sepanjang tahun ini.
"Peningkatan ini didorong oleh perang dagang global, risiko geopolitik, dan bank sentral yang menambah cadangan mereka. Pada kuartal pertama, bank sentral membeli 244 ton emas," kata mereka.
Namun, mereka mengutip data terbaru dari World Gold Council, yang menunjukkan bank sentral menambahkan 12 ton emas bersih ke cadangan emas global pada April, 12 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya dan jauh di bawah rata-rata 12 bulan sebesar 28 ton.
"Meskipun bank sentral masih membeli emas, laju pembeliannya melambat karena harga mencapai rekor tertinggi. April menandai bulan kedua berturut-turut akumulasi yang melambat," jelas mereka.
"Meskipun terjadi perlambatan pembelian, bank sentral kemungkinan akan terus menambah emas ke cadangan mereka, mengingat lingkungan ekonomi yang tidak menentu dan upaya untuk melakukan diversifikasi dari dolar AS," tambah dia.(*)
Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124
+62
media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com
© Design by Jambisnis.com